Tampilkan postingan dengan label semester 4. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label semester 4. Tampilkan semua postingan

SEMINAR WOMEN TRAFFICKING

1). Manfaat

Kita lebih di ajarkan untuk dapat melihat atau memandang sebelah mata terhadap orang-orang korban women trafficking. Karena seperti yang kita ketahui ternyata banyak dari anak- anak usia remaja yang ditipu oleh para calo yang sudah mencari korbanya di daerah perkampungan dengan di iming-imingi gaji yang besar.

Kemudian kita juga diajarkan agar berhati-hati terhadap penipuan yang dapat menimpa semua wanita bahkan bayi di usia dini. Dikarenakan women trafficking terjadi dengan orang-orang yang kita kenal.

2). Informasi Penting

Seminar Women Trafficking diadakan pada tanggal 23 Juni 2009, bertempat di Prof. Djajusman Auditorium and Performance Hall – Kampus B STIKOM LSPR. Seminar ini dipandu oleh Dea Pranatania (penyiar Mustang FM) sebagai moderator. Selain itu, dihadiri juga oleh Nia Dinata (sutradara), Mariana Amirudin (Excecutive Director from Journal Perempuan), dan Rika Anggraeni (dari Body Shop) sebagai narasumber.

Sesi pertama diawali dengan pemutaran film ‘perempuan punya cerita’ karya Nia Dinata, diangkat dari kisah yang sering terjadi di indonesia. Anak perempuan bernama Maesaroh yang menjadi korban penjualan perempuan ke agen ilegal bernama Mansur. Keluarga Maesaroh berasal dari keluarga kecil. Ia tinggal bersama ibu dan tantenya. Tantenya bekerja sebagai penyanyi di sebuah klub malam.

Suatu hari ketika Maesaroh dan tantenya sedang berbelanja, mereka bertemu dengan Mansur, dan tantenya Maesaoh yang mengenal Mansur sebagai agen meminta Mansur untuk mencarikannya pekerjaan di Jakarta. Namun Mansur malah menawarkan pekerjaan kepada Maesaroh yang masih duduk di bangku SMP. Karena diiming-imingi gaji yang lumayan, Tantenya Maesaroh membujuk dan menghasut Maesaroh agar menerima kerjaan dari Mansur.

Sebenarnya ibunya Maesaroh tidak mengizinkan anaknya untuk bekerja, namun karena hasutan tantenya, Maesaroh memutuskan untuk pergi berdua dengan tantenya ke tempat Mansur, untuk kemudian dibawa pergi oleh Mansur. Ternyata Mansur tidak memberi mereka pekerjaan, namun malah menjual Maesaroh ke kota besar.

Pada kenyataannya, kejadian seperti ini benar-benar sering terjadi di Indonesia. Biasanya korban berasal dari kampung kecil. Rata – rata anak perempuan di kampung hanya lulusan SD dan tidak punya kemampuan khusus, sehingga tidak ada pilihan yang lebih menggiurkan ketika ada tawaran untuk kerja ke kota besar. Mereka akan terjebak dan menjadi korban penjualan wanita oleh agen-agen yang tidak bertanggung jawab. Daerah tujuan penjualannya adalah ke tempat – tempat yang banyak expatriatnya, seperti Batam, Jakarta dan Bali.

Praktek penjualan wanita ini sudah marak terjadi di Indonesia. Harga yang dipatok untuk setiap wanita beragam. Contohnya, perawan berumur 19 tahun dijual hanya 1 juta rupiah.

Saat sesi tanya jawab, ada tiga peserta seminar yang mengajukan pertanyaan, salah satunya ialah Putri dari kelas MC 11-10 B. Putri bertanya tentang dimana peran polri dalam pembebasan korban trafficking? Kemudian Mariana menjelaskan bahwa pada tahun 2003 belum ada undang – undang mengenai trafficking . Tetapi sekarang sudah ada undang – undang yang bisa memudahkan pembebasan korban.

Selanjutnya Winda dari PR 11 bertanya mengenai ada atau tidak adanya penelitian tentang orang – orang luar yang melakukan kekerasan kepada korban trafficking? Dan Mariana menjelaskan bahwa kebanyakan karena tkw Indonesia tidak dibekali skill yang memadai, sehingga majikannya sering marah karena mendapat pekerja yang tidak punya skill padahal mereka telah membayar sejumlah uang.

Pada sesi selanjutnya, terdapat 13 nominasi untuk kompetisi TV Commercial. Selain itu juga terdapat 10 nominasi untuk nominasi Public Service Advertising.

3). Kritik dan Saran

Sejauh ini talk show tentang woman trafficking ini sangat menarik dan jalannya acara pun saat baik dari mulai diawal sampai diakhir acara. Karena ada perputaran video dan iklan anti women not for sale.

Penyuluhan atau seminar seperti ini seharusnya dilakukan sesering mungkin. Agar para perempuan lebih berhati-hati dalam menerima tawaran pekerjaan dari orang yang belum dikenal dekat.

Selain itu, peran pemerintah juga sangat besar dalam menanggulangi masalah ini. Pemerintah seharusnya dapat memberantas apa lagi menyelesaikan permasalahan ini agar wanita Indonesia bisa lebih dihargai dimata luar negeri.

Edufashion project

"Edufashion" adalah final project mata kuliah TV Production pada semester 4, berupa sebuah program TV yang berdurasi 30 menit. pada project ini saya bertugas sebagai scriptwriter dan switcher.


Script EDUFASHION

OBB - VT 1

Scene 1 opening – studio

Intro to program

[cam 2, Gegen at left Tri at right]

Gegen : “Hallo, halooooo semuaaaaaaaaaa…”

Tri : “Selamet soreeeeeeee…”

Gegen : “Selamet sore nih buat semua penonton di rumah. Bersama saya Siti Gegen dan teman saya,”

Tri : ”Tri Wicaksono. Selamat datang di acara—”

Both : ”EDUFASHION”

[cam 3]

Gegen : ”Hmm..EDUFASHION itu kan pogram baru,Tri.. acaranya tentang apa sih?”

[cam 1]

Tri : ”Acara dimana anak-anak muda modern di uji pengetahuan umumnya. Kira-kira, anak-anak gaul ibukota bisa nggak ya tetep eksis di era modern ini, baik di segi gaya hidupnya maupun pengetahuannya?”

[cam 3]

Gegen : ”Ohh..jadi, mulai saat ini kamu-kamu yang ngerasa pede dengan penampilan dan gaya hidup kamu, hmmm... jangan buru-buru seneng dulu. Kita mau coba tes sejauh mana sh kamu bisa menyeimbangkan antara gaya hidup dengan prestasi akademik. Soalnya kan, sekarang ini banyak banget anak muda yang lebih concern ke gaya hidup mereka, tapi pengetahuann mereka nol, bener kan Tri?”

[cam 1]

Tri : ”Bener banget Gen. Eksis di pergaualan, sah-sah aja. Tapi jangan lupain juga dong pengetahuan kalian. Ilmu pengetahuan itu kan penting banget, you will never too old too learn something. Makanya, sebagai generasi penerus bangsa, kita harus lebih peduli sama pendidikan. Yang penting, tingkatin terus pendidikan, sambil mengikuti perkembangan zaman.”

[cam 3]

Gegen : ”Jadi, di episode pertama ini nih, kita bakal jalan – jalan ke tiga tempat, mencari mangsa.. hehehe. Siap siap kita tangkep ya guyss..”

[cam 1]

Tri : ”Dua tempat pertama pastinya tempat nongkrong anak gaul.. dan tempat terakhir, kita bakal datengin salah satu kampus di Jakarta. Dan nanti di akhir acara, kita bakal ngasih penghargaan buat yang paling stylish, gaul, and paling ok pengatahuannya!”

LEAD 1

[cam 2]

Gegen : ”Hmm..jadi penasaran pengen cepet – cepet liat.”

Tri : ”Oke, kalo gitu langsung aja yah..yang dirumah udah pada penasaran tuh gen..”

Gegen : ”Yuk.. sekarang langsung aja kita jalan ke Comic Cafe Tebet”

Tri : ”Wah..gue tau tuh Gen, tempatnya asik banget. Apalagi cewe – cewenya.. hahaha..”

Gegen : ”Yuk mariii”

-CUT-

VT 2

Introduction to Kemang

Gegen : “Nah..kita udah sampe ni di Kemang.di sini, banyak banget tempat tongkrongan anak gaul. Apalagi hari-hari weekend gini nih, tuh kan anak nongrong pada keluar semua. Tapi enaknya kita kemana yah?”

Tri : ”Gini Gen, kita kan lagi ada di sekitar kemang food festival nih. Nah, di belakang kita ini,ada tempat tongkrongan yang..hmmm.,masih lumayan baru sih. Tapi buat yang anak – anak gaul pasti udah tau dong.hehe. namanya La code vin. Disini banyak cafe – cafe dan ada distro juga.

Gegen : ”Oke,untuk episode kali ini gimana kalo kita masuk ke ohlala cafe? pasti banyak tuh yang lagi santai – santai di dalem..”

Tri : ”sip..langsung aja kita masuk yuk..”

(Inside ohlala cafe)

Gegen : ”Nah, Guys, sekarang kita udah masuk ke Ohlala cafe. Tuh liat kan banyak banget anak-anak yang nongkrong di tempat ini. Keren – keren ya Tri?

Tri : ”iya banget. Cewek-ceweknya Gen, sedep dipandang ya? Hehehe..”

Gegen : “dasar loe… sebelum loe milih cewek, mending kia tes dulu pengetahuannya Tri.”

Tri : ”Oh ia, bener Gen.”

Gegen : ”nah, sekarang kita cari dulu anak gaul yang stylish, supaya kita bisa kita uji. Yuk langsung aja kita cari...”

Q&A Sesi 1

Bumper Out

Comm Break

Bumper In

Scene 2

Opening by host - studio

[cam 2]

Tri : “Guys.. balik lagi nih di EDUFASHION..bareng gw, Tri dan cewe satu ini…Gegen!!”

[cam 3]

Gegen : ”Eh Tri,tadi kan kita udah jalan – jalan ke kemang.. gimana menurut lo?”

[cam 1]

Tri : ”Seru dong,Gen.. ada yang bingung.. ada juga yang bengong”

[cam 2]

Gegen : ”tapi gaya mereka keren – keren ya!”

Tri : ”yup.. cuma..keren aja ga cukup kan,Gen!”

Gegen : ”bener banget.. jadi sekarang gimana kalo kita jalan – jalan lagi?”

Tri : ”oke..Masih penasaran kan pengen ngeliatin reaksi orang – orang lain?”

Gegen : ”Gimanaaa ya kira-kira mangsa selanjutnya?”

Lead 2

[still cam 2]

Gegen : ” Nah, sekarang kita kemana Tri?”

Tri : ”kita sergap anak – anak kampus yuk..”

Gegen : ”oke tri,,kalo gitu sekarang kita langsung aja caw.... ”

Tri : ”sabar.. sabar.. sebelumnya kita liat aja dulu anak – anak yang di Tebet.”

Gegen : ”jadi ke Tebet dulu nih? Asiikk... b’rangkat yuuu”

-CUT-

VT 3

COMIC CAFE

Tri : ”Oke.. setelah dari Kemang.. kita sekarang ada di Tebet nih, sebenernya daerah Tebet tuh kurang lebih aja sih sama Kemang. Disini banyak cafe – cafe, distro juga banyak. Di sepanjang jalan ini nih, berjejer distro, Gen.”

Gegen : ”Jadi pengen shopping gw,Tri. Ntar temenin yah? Hehe.. pantes banyak anak muda nongkrong disini. Tempatnya asik banget. Apalagi weekeend, pasti seru banget ya? ”

Tri : ”Enaknya lagi Gen, lo ga perlu muter – muter pake mobil. Kalo mau, lo parkirin aja mobil di deket – deket sini. Trus puas – puasin deh jalan kaki sambil liat – liat di sepanjang jalan sini.”

Gegen : ”Wah asik banget. Pokoknya ntar lo harus Temenin gw Tri!”

Tri : ”Iyee..tapi kerja dulu..kerjaaa!!”

Gegen : ”Hehe, iya. Kalo gitu langsung aja yuk cari orang – orang yang fashionable..dimana ya Tri?”

Tri : ”Di Comic Cafe aja,Gen. pasti gaul - gaul tuh.hehe”

Gegen : “Sipp… b’rangkaaat..!!”

(Inside comic café)

Tri : “Sstt.. guys.. kita udah di dalem comic café nih”

Gegen : “Tuh banyak banget anak-anak muda yang fashionable. Tri? Tri?” (Tri bengong melihat ke satu arah)

Tri : ”Sssst... ada yang pacaran tuh Gen, liat deh.”

Gegen : ”Aaaaaaaaah mupeng loe! Udah ah, ayo sekarang kita langsung cari yang paling stylish.”

Q&A Session 2

Introducing LSPR

Tri : ”Hai, hai... sekarang kita lagi ada di salah satu kampus di Jakarta!!!”

Gegen : ”Anak – anak kampus jaman sekarang.. keren – keren ya? Jadi minder”

Tri : ”Kan biar makin enak dipandang,Gen. Tambah semangat juga jadinya buat belajar!”

Gegen : ”Kita tes aja dulu, otaknya sekeren gayanya apa nggak yaa?”

Tri : ”Gen, tapi kita belom ngejelasin nih ama penonton, ini kita dikampus mana sih??”

Gegen : ”Aduh Tri.. lo nggak tau ini dimana? ”

Tri : ”Emang ini kampus apa, Gen?”

Gegen : ”Ini London School,Triii... ini kampusnya anak – anak komunikasi loh”

Tri : ” Ohh..” (pergi meninggalkan Gegen menuju cewe – cewe)

Gegen : ”Lah..lah.. triii... dasar! Kalo liat cewe aja, gue dicuekin!”

Q&A session 3

Bumper out

Comm. Break

Bumper in

Scene 3

Opening and summary by host - studio

[cam 2]

Gegen : “Guyss.. balik lagi bareng kita berdua.. Gegen dan si jangkung..”

Tri : ”Triiii. Eh Gen, jadi gimana pengalaman lo seharian ini?”

Gegen : ”Asik..tapi cape juga ya?”

[cam 1]

Tri : ”Cape sih, tapi seru banget kaaaan... td kita udh ketemu orang-orang yang stylish dimana-mana. Terus kita uji juga seberapa dalem sih pengetahuannya? Hasilnya, yaaaaaaaah ada yang terbukti cuma bisa gaya doang, tapi ada juga yang pinter bener.”

[cam 3]

Gegen : ”iya Tri. Sekarang kebukti kan kalo nyeimbangin pendidikan dengan gaya itu juga penting banget, daripada keliatan gaya doang tapi otaknya kosong? Hehehe... nah Tri, coba kita bahas, menurut lo tempat paling asik and paling banyak di datengin anak nongkrong itu dimana?”

[cam 2]

Tri : ”hmmm, di kemang mungkin ya?”

Gegen : ”kalo gitu, tempat yang paling stylish anak-anaknya dimana?”

[cam 1]

Tri : ”oh itu sih pasti London School Gen. secara cewek-ceweknya pada keren-keren semua.”

[cam 3]

Gegen : ”setuju, setuju. Tapi Tri, kalo buat gue sh tempat yang paling asik buat belanja itu di Tebet!”

[cam 1]

Tri : ”yeee nih anak malah mikirin belanja mulu. Gen, dari semua anak yang berhasil kita jaring, kita harus milih nih siapa yang jd pemenang episode hari ini.”

[cam 2]

Gegen : ”oh iya. Pemenangnya diliat dari gayanya yang paling stylish, dan juga dari pengetahuannya. Klu gayanya keren trus dia bisa jawab semua pertanyaan-pertanyaaan dari kita dengan benar, berarti dia anak yang Edufashion banget. Penasaran kira-kira siapa pemenangnya?”

Tri : Sebelumnya Gen, kita liat dulu kesan-kesannya para korban yang kita jarring tadi. Yuk kita liat sama-sama.”

-CUT-

VT 4 - winner and Reward

Scene 4

Closing by host - studio

[cam 2]

Both : ”horeeeeee... selamet ya buat Ivan!!”

Tri : “Ivan berhasil jd pemenang episode hari ini. Emang dia oke banget ya Gen?”

Gegen : ”iya, secara fashionable banget, dia juga bisa jwb pertanyaan kita dengan bener semua!!! Hebat, dia bener-bener anak Edufashion. Itu dia anak penerus harapan bangsa. Salut deh buat Ivan!”

[cam 1]

Tri : ”Yoi... anak muda jaman sekarang itu memang harus gitu, ngga cuma gaya yang dipentingin, tapi pengetahuan juga harus terus ditingkatkan. Anak muda kaya kita-kita ini kan calon penerus negara, jadi jangan sampai mengecewakan harapan bangsa. Nah, pemenangnya udah kita umumin kan Gen. Kayanya udah waktunya kita pamit nih.”

[cam 2]

Gegen : ”udah setengah jam ya kita mangkal disini? Wah berarti waktunya kita undur diri dulu. Saya Gegen, dan teman saya,”

Tri : ”Tri. Pamit dulu. Jangan lupa kita ketemu lagi minggu depan di hari dan jam yang sama. Akhir kata,”

Both : ”Maju terus anak muda Indonesia. Dadaaaaaaaaaaah..”

-CUT-

VT 5 - Credit

Budaya dalam Entertainment

catatan ini saya buat sebagai tugas akhir mata kuliah Media and Entertainment pada semester 4 bersama dengan teman-teman sekelompok.


1.Judul / Topik
Sinetron “si doel anak sekolahan” sebagai entertainment yang sarat budaya betawi di era modern.

2.Situasi terkini
Masyarakat sekarang lebih suka dengan cerita horror, terbukti dalam beberapa tahun terakhir film genre horror lebih mendominasi layar kaca maupun layar lebar, Industri entertainment sekarang ini lebih banyak menjual mimpi, hal-hal yang terkait dengan kemewahan dan sesuatu yang berlebihan dan dampak dari globalisasi itu sendiri membuat masyarakat berkiblat pada budaya barat sehingga kurang tumbuh rasa cintanya terhadap budaya sendiri selain itu masyarakat juga lebih menyukai sesuatu yang kontroversial dan berbau skandal sehingga membuat antusiasme masyarakat hanya untuk jangka waktu tertentu.

Sebagai contoh dalam dunia hiburan saat ini wajah-wajah indo lebih di minati masyarakat seperti Manohara yang memiliki wajah indo dan sulit untuk berbicara bahasa
Indonesia. Skandal rumah tangganya membawa manohara ke puncak popularitas dan memnempatkannya sebagai wanita paling terkenal diIndonesia saat itu. Semua media meliput berita tentang Manohara selama beberapa minggu. Dan hal tersebut berlangsung hanya dalam jangka waktu tertentu, dan kemudian masyarakat akan merasa bosan.
3.Apa yang menarik dan signifikan
  • Cara orang-orang betawi berinteraksi dengan masyarakat modern
- Sebagai contoh Si Doel anak betawi asli yang berasal dari keluarga sederhana dapat bersosialisasi dengan lingkungan tempat dia bekerja yang kebanyakan masyarakat modern.
- Keluarga Si Doel yang berlatar belakang betawi asli dapat hidup rukun berdampingan dengan suku lainya seperti Mas Karyo (Jawa), Tukang Kredit peralatan dapur (Sunda), A Hong (Chinesse) yang memiliki toko material yang naksir Jaenab.
  • Sisi Tradisional dari sinetron si doel di era modern ternyata bisa di jadikan sebagai suatu entertainment.
  • Cara hidup mereka yang sedehana dan realistis dan apa adanya
Menceritakan tentang bahtera kehidupan sebuah keluarga
  • Sisi humor yang terkandung dalam sinetron tersebut memberikan hiburan yang cukup segar dan mengocok perut dalam nuansa betawai yang sangat kental.

4.Kenapa menarik dan signifikan
  • Faktor kelangkaan
Sekarang ini jarang sekali di jumpai sinetron yang mengangkat kehidupan sehari-hari dan sarat unsur budaya.
  • Faktor bahasa
Menggunakan logat bahasa betawi yang kental dalam kehidupan sehari-harinya dan memberikan unsur humor dalam dialog tersebut.
  • Nilai-nilai moral
Mengandung nila-nilai agama,kejujuran,tenggang rasa,kesabaran,kerja keras.dan idealis.

5.Unsur apa yang menarik dan signifikan
  • Unsur Pemain
Cara tokoh berpakaian sehari-hari mencerminkan budaya betawi yang mereka miliki.
  • Karakter Tokoh
Mandra: Tidak bisa membaca, polos, jujur, spontan
Mas Karyo: mas-mas Jawa yang sok bisnisman, jujur, dekat dengan keluarga Doel.
  • Property
Opelet tua yang digunakan babe doel narik, sumur tua ,sepeda ontel Engkongnya doel, bale-bale, burung perkutut mas karyo, warung mak nyak, pintu kamar mandi yang hanya terbuat dari seng, jemuran dari raffia, perlengkapan salon si Atun.
  • Setting tempat : warung yg terpisah dari rumah, rumah mas karyo( tetangga yang hanya di pisahkan pagar bambu)
  • Musik : Tanjidor saat perkawinan atun.

6.Analisis awal
  • Mencerminkan Media sebagai sarana untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan hiburan-hiburan.
  • Menurut kami, belum ada sinetron lain dengan tema yang sama yang dapat menandingi kesuksesan si Doel Anak Sekolahan. Yakni berawal dari sebuah novel karangan Sumandjaja, kemudian di realisasikan menjadi film pada tahun 1973 bahkan merilis sampai 9 film. Dan pada tahun 1996 di bualtah sinetron Si Doel Anak Sekolahan dengan cerita realistis di tengah tengah modernisasi.
  • Pada masanya Si Doel Anak Betawi meraih kesuksesan dengan rating yang tinggi. Kemudian di lanjutkan dengan kesuksesan Si Doel Anak Sekolahan hingga merilis beberapa season dengan puluhan episode di tiap seasonnya. Hingga kini meskipun sinetron Si Doel Anak Sekolahan sudah tamat, masyarakat masih tetap menanti-nanti dan menikmatinya jika sinetron tersebut di putar kembali.

7.Apa kaitannya dengan teori
Tayangan – tayangan televisi dapat mempengaruhi ataupun merubah pola pikir masyarakat. Dengan ini kami memilih teori pembelajaran secara sosial karena sinetron si Doel menurut kami mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap pola pikir masyarakat.
Kami juga memilih teori kultivasi karena si doel merupakan salah satu sumber pembelajaran budaya dan adat istiadat yang sebelumnya tidak banyak diketahui oleh msyarakat.
a. Teori pembelajaran social (social learning theory),oleh albert bandura yang dikutip oleh ardiyanto dan ardinaya :
teori ini menjelaskan bahwa pemirsa meniru apa yang mereka lihat di televisi melaui suatu proses observational (pembelajaran hasil pengamatan). “Ganjaran” dari karakter TV diterima pemirsa sebagai perilaku antisosial (contoh: toleran terhadap perilaku kriminalitas dan menggandrungi kehidupan glamour seperti di TV).


b. Teori kultivasi
Merupakan sarana utama untuk belajar tentang masyarakat dan budaya melalui kontak dengan TV dan media lain, anda belajar tentang dunia, orang – orangnya, nilai – nilainya serta adat kebiasaannya. Pecandu TV bersikap stereotip tentang sebuah peran dalam serial TV, contohnya pemirsa berpikir bahwa semua bandit berwajah seram. TV merupakan media yang paling ampuh, terutama bila kontak dengan TV sangat sering dan berlangsung dalam waktu yang lama.

8.Analisis berdasarkan teori 1
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, kebanyakan penduduk asli betawi tidak mementingkan pendidikan yang tinggi untuk anak – anak mereka, karena menurut mereka, sekolah – sekolah tinggi adalah peninggalan penjajah (Belanda) sehingga mereka tidak ingin anak – anaknya mengikuti budaya Belanda. Namun dengan adanya sinetron si Doel, pola pikir masyarakat cenderung berubah. Mereka lebih terbuka pada hal – hal baru, terutama pendidikan. Hasil survey menyatakan bahwa banyak dari masyarakat betawi yang akhirnya menyekolahkan anak mereka hingga jenjang yang tinggi.

9.Analisis berdasarkan teori 2
Sinetron si Doel memperkenalkan budaya betawi kepada masyarakat luas. Melalui TV, masyarakat diperkenalkan pada kesederhanaan,cara hidup serta cara mereka bersosialisasi. Pemirsa yang mengikuti sinetron ini, terutama yang tidak pernah melewati penayangannya, akan terbiasa melihat budaya betawi dan lama kelamaan tidak lagi merasa asing dengan kebiasaan itu. Dengan 7 musim penayangannya, masyarakat akhirnya memiliki pikiran ‘stereotype’, contohnya, untuk karakter


KESIMPULAN
Saat ini, masih jarang sinetron yang ide ceritanya mengandung unsure pendidikan. Berbeda dengan tanyangan si Doel anak sekolahan yang memberikan unsur pendidikan dalam pengemasan cerita yang menarik pula. Sinetron ini memberikan sesuatu yang bermanfaat bagi pemirsanya, agar terdorong untuk melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi dan tidak mudah menyerah dengan penilaian publik yang banyak meremehkan “orang kampung”. Sinetron ini sangat diminati masyarakat, bukan hanya di dalam negri, namun juga luar negri. Si doel anak sekolahan ditayangkan di TV Garuda Belanda. Dan disana pun, sineteron ini mendapat sambutan yang sangat baik. Hal ini membuktikan bahwa Si Doel anak sekolahan sangat sukses menjadi entertainment yang sarat budaya betawi di era modern saat ini.