Tampilkan postingan dengan label extra curriculer activity. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label extra curriculer activity. Tampilkan semua postingan

LSPRisme #2


artikel ini dibuat oleh saya dan rekan saya sesama anggota News Division--Sally dan Nadia--untuk di muat di tabloid campus "LSPRisme" edisi November 2007.

Dunia Masih Butuh Superhero!!!
Tentu saja, disaat seperti ini Tanpa disadari, bumi kita semakin lama semakin gersang, semakin kotor, dan semakin tidak nyaman untuk ditinggali lagi. Kebakaran hutan, penebangan hutan secara liar, banjir, tingkat kemiskinan kian bertambah, dan masih banyak hal lainnya yang membuat kita merasa bumi ini tidaklah indah lagi. Apakah dunia butuh superhero untuk mengatasi semua masalah tersebut?kita pasti merindukan sosok superhero yang bisa menyelesaikan semua masalah, laaknya yang sering di tampilkan di film dan komik-komik.
Tapi, superhero yang seperti apa yang dibutuhkan dunia ini? Yang bisa terbangkah? Atau yang bisa melihat tembus pandang? Tidak, berdasarkan survey mahasiswa LSPR mengatakan bukan superhero seperti itu yang dibutuhkan dunia ini. Masalah-masalah seperti krisis sosial, pemanasan global dan kemiskinan adalah masalah yang cukup serius saat ini. Dunia membutuhkan superhero untuk mengatasi masalah ini.
Terlebih Indonesia, yang tingkat korupsinya sudah tercatat masuk peringkat top ten di dunia, membutuhkan superhero yang siap memberantas koruptor-koruptor tersebut. Kemiskinan merajalela dan mendrong terjadinya kejahatan dimana-mana, sehingga membuat Indonesia menjadi negara yang tidak aman. Superhero juga harus mampu mengatasi ancaman bencana alam yang belakangan melanda Indonesia seperti banjir, gunung meletus, tsunami, gempa, juga luapan lumpur panas di Sidoardjo, Jawa Timur. Pertanyaan yang timbul adalah, apakah ada superhero yang sanggup menyelamatkan Indonesia?

Untuk menyelesaikan semua masalah itu tentu saja tidak akan ada superhero yang tiba-tiba muncul dari langit dengan segala kehebatannya untuk memakmurkan Indonesia, tapi Kita-lah yang harus menjadi superhero untuk bumi kita sendiri, untuk masa depan yang lebih terjamin dan lebih makmur. Menjadi superhero bisa dimulai dari hal-hal kecil di sekitar kita. Seperti membuang sampah pada tempatnya yang bisa menghindarkan kita dari banjir yang sering terjadi di Jakarta, khususnya musim hujan sekarang ini. Jadi mari buka mata lebar-lebar dan selamatkan bumi ini, karena bumi ini membutuhkan superheroes. The Earth needs us! (Amanda,Sally,Nadia)

LSPRisme #1

artikel ini dibuat oleh saya dan rekan saya Sally untuk dimuat di tabloid campus "LSPRisme" edisi April 2008, saat saya masih tergabung dalam News Club.

Prambors Campus Sound

LSPR Radio Club kembali menorehkan sejarah baru. Hari Selasa tanggal 11 Maret, kampus tercinta LSPR mendapatkan kehormatan karena tim Prambors Radio siaran di kampus B LSPR dalam acara Prambors Playlist. Bukan hanya itu saja sejarah yang ditorehkan oleh LSPR Radio Club. Sebagai bentuk kerja sama lanjutan antara Prambors Radio dan LSPR Radio Club, selama empat kali dalam dua minggu, pada hari Sabtu dan Minggu, tim LSPR Radio Club berkesempatan untuk siaran di Prambors dalam acara Prambors Campusound, The Real Campus Life, yang di dengar oleh kaula muda Prambors se-Jakarta.

Prambors Campusound adalah bentuk feedback dari beberapa kampus yang bekerjasama dengan Prambors dalam acara Prambors Playlist. Dari beberapa kampus yang bekerjasama dengan Prambors, LSPR Radio Club patut berbangga karena mendapat kesempatan perdana untuk mengisi acara Campusound pada tanggal 15-16 dan 22-23 Maret. Sebanyak 7 orang dari tim LSPR Radio Club diturunkan untuk mengisi acara Campusound ini, terdiri dari dua announcer dan lima produser yang menyiapkan materi selama dua jam on-air. Para produsernya terdiri dari Fahri (11-17A), Icha (11-14C), Tasya (11-24C), Felix (11-9A), dan Winnie yang juga menjabat sebagai vice-president LSPR Radio Club , sedangkan announcer yang dipercayai untuk siaran di Prambors adalah Kiki (MC 9-5B) sang ketua LSPR Radio Club, dan Shesa (MC 9-7B) yang juga menjabat sebagai PR LSPR Radio Club.

“Deg-degan banget!” seru Kiki dan Shesa kompak sewaktu ditanya bagaimana perasaannya ketika diberi kesempatan untuk siaran perdana. Didengar seluruh kaula muda Prambors memang merupakan pengalaman berharga bagi keduanya. Shesa mengaku, bahwa kesempatan seperti ini bisa menambah eksistensi diri dan menjadi pengalaman tambahan untuk ditulis dalam CV-nya nanti. Sedangkan untuk Kiki, pengalaman seperti ini bukan yang pertama kalinya, karena ia sempat magang selama 7 bulan di Prambors sebelum akhirnya berhenti dan lebih focus pada kuliahnya. Meskipun demikian, Kiki dan Shesa tetap merasa kurang puas dengan hasil siaran pertama mereka, Sabtu (15/3/08) itu. Keduanya masih belum bisa menguasai kegugupannya, namun mereka berdua sepakat akan berusaha lebih baik kedepannya.

Topik yang diangkat pada hari Sabtu (15/3/08) adalah tentang suku-suku atau ras di Indonesia yang bervariasi dengan cirri khas-nya masing-masing, dan pada hari Minggu (16/3/08) adalah tentang betapa uang sekecil apapun tetap berharga. Sedangkan untuk minggu depannya, yaitu hari Sabtu (22/3/08) membahas tentang ibukota Indonesia, dan Minggu (23/3/08) membahas tentang jenis-jenis phobia. Acara Campusound yang disiarkan pada pukul 11.00-13.00 tersebut mengajak para pendengarnya berinteraksi dan menyampaikan pendapatnya melalui SMS. Selain mengangkat topik yang sudah disiapkan produser, para announcer dari LSPR Radio Club juga mengangkat sebuah segmen unik, yaitu Kamus Berjalan, dimana kaula muda yang menemukan kesulitan mengartikan kata yang rumit untuk dimengerti, bisa mengirim SMS dan sang announcer beserta bantuan para produser akan mencarikan artinya. Interesting and very creative! Well done LSPR Radio club!(Amanda, Sally)