note:
-anchor 1: Amanda
-anchor 2: Abigail
-anchor 3: Arlinda
-anchor 4: Indra
-live reporter 1: Astrid
-live reporter 2: Bina
Opening+ highlights (1minutes)
Anchor 1 : Selamat siang pemirsa, ”Indonesia Hari ini” edisi Kamis, 14 Januari 2010 kembali hadir di hadapan Anda, bersama saya Amanda dan rekan saya Abigail, dengan serangkaian informasi yang telah dihimpun oleh tim redaksi kami, antara lain, Pemilihan Ketua Umum Partai Amanat Nasional, serta gemparnya sel tahanan Arthalyta Suryani di Rutan Pondok Bambu. Selain itu kita juga akan terhubung dengan reporter kami yang akan meliput langsung dari Gedung DPR- MPR ttg pemanggilan Sri Mulyani oleh tim Pansus Century, dan juga laporan langsung tentang kebakaran di gudang cat di Jogjakarta. Selain berita-berita itu, Tim Liputan kami dari Bali dan Makassar juga akan melaporkan tentang berita-berita teraktual dari berbagai penjuru Indonesia.
Anchor 2 : Itulah topik-topik yang akan kami sampaikan di ”Indonesia Hari ini”, dan inilah berita selengkapnya.
Anchor 2 : Berita pertama datang dari pemilihan ketua umum Partai Amanat Nasional yang berlangsung pada tanggal 7 hingga 9 January di Batam. Hatta Radjasa terpilih sebagai Ketua Umum Partai Amanat Nasional menggantikan Soetrisno Bachir, tanpa melalui proses pemungutan suara. Hal ini disebabkan karena Dradjad Wibowo yang semula maju sebagai pesaing, mundur di saat-saat menjelang pemungutan suara dilakukan.
Anchor 1 : Terpilihnya Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Radjasa sebagai ketua umum Partai Amanat Nasional menambah panjang daftar menteri Kabinet Indonesia Bersatu Jilid 2 yang memiliki rangkap jabatan, serta membuka lagi polemik mengenai rangkap jabatan. Posisi Hatta dikuatirkan bakal mengganggu kinerja menteri dan memicu konflik kepentingan.
Anchor 2 : Ya, meskipun Hatta Radjasa mengatakan akan menggenggam erat dua jabatan tersebut, masalahnya adalah bisakah beliau menjaga keseimbangan antara kewajiban sebagai ketua umum partai dan kewajiban sebagai menteri perekonomian.
Anchor 1 : Sementara itu, publik saat ini sedang dikejutkan oleh Artalyta Suryani, terpidana kasus suap 6 miliar rupiah terhadap Jaksa Urip Tri Gunawan, yang memiliki fasilitas mewah di Rumah Tahanan Pondok Bambu, Jakarta Timur. Ia menempati ruang khusus yang terpisah dengan narapidana lainnya.
Fasilitas yang di dapatkan Ayin, antara lain berupa ruang seluas 8x8 meter yang dilengkapi dengan kasur busa, pendingin ruangan, televisi plasma, peralatan fitnes sederhana, meja kerja, serta kamar mandi pribadi lengkap dengan kloset duduk dan pancuran air hangat. Bahkan ia juga leluasa mendatangkan dokter ahli kecantikan untuk merawat kulitnya.
Anchor 2 :Tak hanya Ayin, sejumlah narapidana yang memiliki status sosial yang tinggi juga memiliki fasilitas khusus di ruang tahanannya. Seperti Aling, narapidana kasus narkoba, yang memiliki fasilitas karaoke di sel tahanannya.
Kondisi itu jauh berbeda dengan ruang tahanan narapidana lainnya. Ratusan narapidana berjejal menempati ruang tahanan sederhana berjeruji besi. Demikian juga dengan Antasari Azhar. Mantan ketua KPK itu ditahan di Rumah Tahanan Narkoba Polda Metro Jaya dengan kondisi memprihatinkan dan kewajiban mengenakan baju tahanan. Padahal, seluruh warga negara memiliki hak yang sama di mata hukum. Setiap narapidana memiliki hak yang sama di dalam rumah tahanan atau lembaga pemasyarakatan. Tidak dibenarkan seseorang yang memiliki status sosial yang lebih tinggi memiliki fasilitas mewah di dalam selnya.
(3 minutes)
LEAD (15”) à
Anchor 1 : Pemirsa, masih seputar politik dan hukum. Menteri keuangan Sri Mulyani hari ini diperiksa panitia khusus di gedung DPR terkait kasus bank Century, dan langsung saja kita bergabung dengan Astrid Anisa Putri, yang akan menyampaikan laporan langsung dari Gedung DPR-MPR. Baiklah rekan Astrid, bagaimana perkembangan disana?
Live 1 (3 minutes) :
LEAD (15”) à
Anchor 2 : Pemirsa, saat ini kita akan bergabung dengan Tim ”Indonesia Hari Ini” di Makassar bersama Arlinda, langsung dari Makassar.
Anchor 3 (3minutes) : Pemirsa, Mantan Perdana Mentri Malaysia, Mahathir Muhammad hari Rabu kemarin, mengunjungi dua tempat bersejarah di Makassar. Benteng Ujung Pandang dan rumah adat Balla Lompoa di Kabupaten Gowa.
Benteng Unjung Pandang yang letaknya di tepi laut Pantai Losari adalah peninggalan bersejarah kota Makassar yang dibangun pada tahun 1545 oleh kerajaan Gowa, dan pada tahun 1667 direbut dan dibangun kembali oleh Belanda. Hingga kini benteng itu masih menjaga laut Makassar dan Mempertontonkan contoh besar dari arsitektur Colonial Belanda. Tempat tersebut juga merupakan pusat kebudayaan, di dalamnya terdapat museum hidup yang dilengkapi dengan museum Lagalio yang memajang benda-benda pusaka dan bersejarah.
Sedangkan rumah adat Balla Lompoa yang terletak di Sungguminasa, terdapat museum yang menyimpan benda-benda pusaka seperti mahkota yang terbuat dari emas murni seberat seribu tujuh ratus delapan puluh enam gram dan berhiaskan dua ratus lima puluh gram berlian, mendapat urutan pertama untuk dikunjungi Mahatir.
Walaupun kedatangan utama Mahatir ke Makassar adalah menghadiri seminar internasional sebagai pembicara utama di Universitas Hasanuddin, yang bertemakan demokrasi untuk kesejahteraan rakyat hari ini. Namun kunjungan kedua tempat bersejarah itu juga merupakan program dari city tour Mahatir ke Makassar.
Berita selanjutnya datang dari Jambi. Warga Kecamatan Batang Asai, Kabupaten Sarolangun, Jambi, mengancam akan mendemo pemerintah provinsi Jambi. Hal ini dipicu karena kesal dengan pembangunan jalan di daerahnya yang terkesan asal jadi dan sering rusak. Hal ini berakibat barang pokok dan ongkos kendaraan naik beberapa kali lipat.
Pengeluaran yang semakin tinggi ini membuat warga mulai geram. Warga Jambi akan meminta pertanggung jawaban ke pemerintah provinsi Jambi atas kerusakan jalan tersebut. Warga Batang asai mempertanyakan kualitas jalan yang setiap tahunnya dibangun melalui dana APBD provinsi. Namun hingga kini, tidak ada satupun jalan batang Asai yang sudah dibangun utuh. Kondisi jalan tersebut cukup parah, sudah terdapat banyak lobang dan aspal yang sudah mengelupas sehingga hanya menyisakan tanah liat, membuat kendaraan tidak dapat melewatinya. Padahal, daerah ini baru saja di aspal tahun 2009 lalu.
Masyarakat Jambi berharap anggota DPR tidak hanya terpaku duduk dalam gedung mewah saja, tetapi juga mendengarkan keluhan rakyat Batang Asai yang sudah lama mendambakan jalan mulus menuju ibukota Sarolangun.
LEAD (15”) à
Anchor 1 : Terima kasih Arlinda. Beralih ke Jogjakarta, kebakaran terjadi di sebuah toko cat yang menimbulkan korban jiwa. Menurut informasi yang didapat, 3 orang kritis. Karena itu kita sudah tehubung kembali dengan rekan Bina yang sudah di lokasi kejadian di Yogyakarta. Baiklah rekan Bina, bisa disampaikan bagaimana kronologis peristiwa tersebut.
Live 2 (3 minutes) :
LEAD (15”) à
Anchor 2 : Pemirsa, saat ini kita akan bergabung kembali dengan Tim Indonesia Hari ini di Bali, karena itu kita persilahkan Rekan Indra, untuk membawakan berita yang telah dihimpun dari tim Indonesia hari ini di Bali....
Anchor 4 (3 minutes) :
Back Up News (1 menit 30 detik)
Anchor 1 : Siapa sangka, menikmati nasi kuning atau orek tempe bisa dilakukan di restoran mewah, dengan konsep jamuan ala Eropa, serta pelayanan nomor satu. Apalagi, semua disajikan dengan mempertahankan cita rasa aslinya.
Dulu, menikmati makanan tradisional seperti nasi kuning, oseng-oseng toge, ataupun sayur asem mungkin hanya bisa dilakukan di rumah sendiri atau di warung pinggir jalan. Khusus yang terakhir, kondisinya jelas tidak nyaman.
Kini, pengusaha restoran rupanya jeli juga akan potensi yang bisa dikembangkan dari makanan khas Indonesia itu. Maklum, peminat makanan tradisional bisa dibilang sangat banyak. Maka, muncullah restoran yang khusus menyajikan makanan Indonesia dengan gaya penyajian ala Eropa.
Anchor 2 :Restoran Oasis di kawasan Raden Saleh, Jakarta bisa dibilang salah satu pelopor lahirnya restoran berkelas yang menawarkan makanan Indonesia asli. Meski demikian, restoran yang dibangun pada akhir 1980-an ini justru memasang target orang asing atau ekspatriat sebagai konsumennya.
Restoran-restoran mewah serupa yang menyajikan makanan khas Indonesia juga semakin banyak bermunculan. Sebut saja Kembang Goela, Bunga Rampai, Merah Delima, Lara Djonggrang, hingga Dapur Baba. Mereka rata-rata menyajikan makanan Indonesia sebagai alat penarik pengunjung.
Tentunya, dengan kehadiran restoran-restoran mewah dengan menu masakan Indonesia, diharapkan mampu mengangkat derajat dan melestarikan makanan Indonesia di tanah air kita maupun di mata internasional.
Closing
Anchor 1 :Liputan tadi sekaligus mengakhiri Indonesia Hari Ini edisi Kamis, 14 Januari 2010. Terima Kasih bagi para pemirsa yang telah bergabung dengan kami dari awal hingga akhir acara. Dan karena itu saya Amanda, dan rekan saya
Anchor 2 : Abigail, mohon undur diri dari hadapan anda, dan kita akan kembali lagi besok siang di edisi berikutnya. Terima kasih, selamat siang dan Sampai Jumpa.....
0 komentar:
Posting Komentar